tirto.id - Nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi yang paling populer untuk dipilih dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 2024 mendatang. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia bertajuk Peta Politik Elektoral Pilkada Jawa Tengah 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan hasil survei yang dilakukan lembaganya memunculkan 11 nama yang dianggap populer untuk menjadi gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar Pranowo, salah satunya adalah Gibran Rakabuming.
Ke-10 tokoh lainnya yaitu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi, Bupati Kendal Dico Ganinduto dan Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah KH. Yusuf Chudlori.
Lalu ada Bupati Banyumas Achmad Husein, pengusaha asal Grobogan Joko Suranto, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, mantan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, dan mantan Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono.
Adi Prayitno mengatakan hanya satu tokoh yang dinilai memenuhi syarat psikologis untuk maju dalam sebuah Pilkada, yaitu angka popularitas di atas 75%, yaitu Gibran Rakabuming Raka.
"Sementara tokoh lainnya masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan popularitas hingga minimal 75 persen," kata Adi dalam rilis survei bertajuk Peta Politik Elektoral Pilkada Jawa Tengah 2024 via daring, Kamis (22/6/2023).
Adapun empat tokoh lainnya yang masuk dalam lima tokoh popularitas antara lain: Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin 48,3%, Hendrar Prihadi alias Hendi 37,9%, Dico Ganinduto 30,3%, dan Achmad Husein 24,6%.
Sementara itu, lima besar tokoh dengan akseptabilitas atau kesukaan tertinggi adalah Gibran 71,6%, Dico Ganinduto 68,5%, Achmad Husein 64,5%, dan KH M. Yusuf Khudlori (Gus Yusuf) 63,8% dan Gus Yasin 60,8%.
Lebih lanjut, Adi mengatakan dari sisi elektabilitas dengan pertanyaan 'jika pemilihan Gubernur Jawa Tengah dilakukan hari ini dan Gubernur Ganjar Pranowo tidak mencalonkan diri
lagi, kira kira siapakah yang akan anda pilih menjadi Gubernur Jawa Tengah', jawabannya Gibran berada di urutan teratas.
Menurut Adi tidak bisa dibantah bahwa Gibran Rakabuming Raka sementara ini hampir mustahil untuk dikalahkan. Sebab, Gibran mampu meninggalkan lawan-lawannya dengan selisih keunggulan hampir 40% di semua skenario. Adi mengatakan data itu menunjukkan bahwa potensi Gibran untuk menjadi Jateng 1 sangat besar.
"Sehingga sayang untuk dilewatkan atau dikorbankan demi menjadi Wakil Presiden atau Gubernur DKI yang potensi kemenangannya tidak sebesar Gubernur Jawa Tengah," tutur Adi.
Pendamping Gibran di Pilgub Jawa Tengah
Sementara itu, hasil survei juga memunculkan nama-nama yang diharapkan publik menjadi wakil gubernur Jawa Tengah jika Taj Yasin tak maju lagi. Terutama bila Gibran menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Adi mengatakan ada tiga tokoh yang paling diharapkan publik mendampingi Gibran, yaitu Dico Ganinduto (6,2%), Achmad Husein (3,2%), dan KH Yusuf Chudlori (2,8%).
"Tingginya angka undecided voter dalam skenario elektabilitas wakil gubernur menunjukkan bahwa sementara ini atensi publik Jawa Tengah masih belum tinggi terhadap sosok wakil gubernur Jawa Tengah mendatang," tutur Adi.
Adi mengatakan dari angka-angka tersebut, terlihat masyarakat masih belum peduli terhadap kontestasi Pilgub Jawa Tengah. Selain waktunya yang masih jauh, juga belum ada satu sosok pun yang melakukan sosialisasi di tengah masyarakat.
Elektabilitas Skenario 3 Pasangan
Dalam skenario ini, pasangan Gibran-Dico berada di urutan pertama dengan raihan 53,9 persen, disusul pasangan Hendrar-Yusuf dengan 9,0 persen. Lalu, pasangan Gus Yasin- Sutriningsih 7,5 persen.
Adapun 26,6 persen tidak menjawab/ragu. Skenario ini dengan pertanyaan 'Jika pilkada dilaksanakan saat ini, dari daftar tokoh berikut ini, siapakah tokoh yang akan anda pilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur mendatang?
Selanjutnya, skenario dua pasang. Pasangan Gibran-Gus Yasin meraih 53,9 persen, sedangkan pasangan Hendrar-Gus Yusuf hanya meraih 10,7 persen, sementara 26,6 persen lainnya tidak menjawab/ragu.
Adapun jika Gibran dipasangkan dengan Hendrar meraih 55,9 persen, Gus Yasin dipasangkan dengan Gus Yusuf meraih 9,8 persen, ragu/tidak menjawab 34,3 persen.
Lalu, jika Gibran dipasangkan dengan Dico meraih 57, 9 persen, Hendrar-Gus Yasin 15,5 persen. Sementara itu, 26,6 persen tidak menjawab/ragu.
Adi mengatakan meskipun dalam skenario wakil gubernur posisi Dico berada di bawah Gus Yasin, tetapi pasangan Gibran-Dico mendapat dukungan lebih besar dari pasangan Gibran-Taj Yasin maupun Gibran-Hendrar Prihadi.
Menurutnya, hal itu mungkin disebabkan karena figur Gibran dan Dico memiliki frekuensi yang sama, yakni muda dan sama dianggap berhasil memimpin wilayahnya.
Selain itu kabar mundurnya Taj Yasin Maimoen dari jabatan wakil gubernur juga membuat publik Jawa Tengah sedikit kecewa.
"Sehingga Gus Yasin tampak kurang impresif dalam elektabilitas pasangan," pungkas Adi Prayitno.
Survei ini dilakukan pada rentang waktu 2-12 Juni 2023 dengan 800 responden.
Adapun metode yang digunakan ialah multistage random sampling, dimulai dari mendistribusikan sampel secara proporsional terhadap populasi 35 kota/kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemillihan responden dengan mengacak RW dan RT serta rumah calon responden. Terakhir responden dalam 1 rumah dipilih dengan metode kish-grid, sehingga diperoleh responden dengan proporsi pria dan wanita mendekati 50:50.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto